Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bank Sampah

Tahun 2021 Warga Banjaran Hilir Majalengka Bisa Bayar PBB Pakai Sampah

Gambar
Kang Agus (tengah) Direktur Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: Ngawangkong Majalengka) Oleh : Gelar S. Ramdhani Beberapa hari yang lalu Kang Agus menghubungi saya lewat telepon, kami berdua adalah sesama pendiri Bank Sampah Banjaran Hilir, beserta 3 orang lainnya yaitu Kang Ari, Kang Toni, dan Kang Kiki. Saat ini Kang Agus sebagai Direktur Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka, dan saya sebagai pengawas. Seperti biasa Kang Agus menceritakan kepada saya bagaimana pergerakan Bank Sampah Banjaran Hilir beberapa bulan terakhir, apa saja target atau program yang sudah tercapai, apa saja yang belum tercapai, apa saja yang menjadi hambatan, dan apa saja yang menjadi peluang bagi Bank Sampah Banjaran Hilir. Dalam percakapan tersebut ada hal yang sangat menarik bagi saya, Kang Agus bercerita sekaligus meminta pertimbangan saya, bahwa beliau punya inovasi BAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) TAHUN 2021 PAKAI SAMPAH  wah sekali lagi ini sangat menarik !!!! Secara garis besar Kan

Bank Sampah Banjaran Hilir Pelopor Biopori di Perdesaan Majalengka

Gambar
Pembuatan lubang resapan biopori oleh pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: koleksi pribadi) Oleh: Gelar S. Ramdhani Biopori merupakan suatu cara agar tanah memiliki daya serap yang lebih besar terhadap air, sehingga biopori diharapkan mampu mencegah terjadinya banjir. Selain berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah, biopori juga dapat dijadikan solusi pemanfaatan sampah organik. Sampah organik (misalnya: sisa makanan, daun, dsb) ketika dimasukan ke dalam lubang resapan biopori, lama kelamaan akan membusuk, dan sampah organik yang membusuk tersebut akan meningkatkan kehidupan makhluk hidup di dalam tanah (seperti: cacing, dsb), yang akhirnya akan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Gambaran pembuatan lubang resapan biopori (sumber gambar: klopmart.com) Lubang resapan biopori adalah metode yang dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata seorang peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di beb

Pendapat Nasabah Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka

Gambar
Silaturahmi dengan Nasabah Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: koleksi pribadi) Oleh: Gelar S. Ramdhani Pada hari Ahad, 6 September 2020 saya menemui Ibu Teti (Istri Bapak Tata), beliau adalah warga Blok Banjaran Hilir Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, yang juga sebagai salah satu nasabah Bank Sampah Banjaran Hilir. Dalam kesempatan tersebut saya ditemani sahabat saya yaitu Kang Agus Abdul Syukur beliau adalah pengurus sekaligus salah satu founder Bank Sampah Banjaran Hilir. Pertemuan kami dengan Bu Teti berlangsung kurang lebih 30 menit, kami ngobrol santuy di beranda beranda rumah beliau. Beberapa pertanyaan kami ajukan kepada Bu Teti terkait Bank Sampah Banjaran Hilir, diantaranya "Apa yang dirasakan oleh Bu Teti dengan hadirnya Bank Sampah Banjaran Hilir?". Menurut Ibu Teti, dengan hadirnya Bank Sampah di Blok Banjaran Hilir Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, sangat berdampak positif. Sekarang masyarakat Banjaran

Penimbangan Perdana Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka

Gambar
Kegiatan Penimbangan Perdana Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: Kiki Aiman Malik) Oleh: Gelar S. Ramdhani Apakah anda masih ingat tulisan saya sebelumnya tentang Bank Sampah Banjaran Hilir? Bagi anda yang sudah lupa atau mungkin belum tahu, sebagai informasi untuk anda bahwa di Kampung Banjaran Hilir Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat, pada tahun 2019 ini sedang merintis tata kelola sampah rumah tangga yang baik, melalui sistem Bank Sampah. Pemuda Mesjid Nurul Muslimin Banjaran Hilir sebagai inisiator sekaligus pengelola Bank Sampah ini. Alhamdulilah  pada hari Rabu (11 Desember 2019) kemarin, sudah dilaksanakan kegiatan penimbangan perdana sampah anorganik dari para nasabah Bank Sampah Banjaran Hilir. Melihat situasi kegiatan penimbangan perdana kemarin, Alhamdulilah  masyarakat Banjaran Hilir sangat antusias dan sangat mendukung program Bank Sampah ini. Terbukti pada kegiatan penimbangan kemarin, meskipun

Sosialisasi Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka

Gambar
Peserta sosialisasi dan bimbingan teknis Bank Sampah Banjaran Hilir (sumber gambar: Kiki Aiman Malik) Oleh: Gelar S. Ramdhani Alhamdulilah pada hari ini (Rabu, 27 November 2019) program Bank Sampah di Kampung Banjaran Hilir Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat, sudah masuk tahap sosialisasi dan bimbingan teknis, sasaran utama sosialisasi dan bimbingan teknis ini adalah ibu-ibu pengajian Majelis Ta'lim Nurul Muslimin Banjaran Hilir. Materi sosialisasi dan bimbingan teknis yang diberikan kepada ibu-ibu diantaranya: Apa itu Bank Sampah?, Bahaya sampah, Latar belakang kenapa harus ada Bank Sampah di Banjaran Hilir, Konsep dan cara kerja Bank Sampah, Keuntungan Bank Sampah, Pengetahuan dasar sampah organik dan sampah anorganik, Cara memisahkan sampah organik dan anorganik, Manajemen Bank Sampah, dan lain sebagainya. Alhamdulilah peserta sosialisasi (masyarakat) Banjaran Hilir sangat menyambut baik program Bank Sampah ini, baik d

Membangun Bank Sampah di Majalengka

Gambar
Bank Sampah Mengubah Sampah Menjadi Berkah (sumber gambar: businesstoday.in) Oleh: Gelar S. Ramdhani Perkenalkan saya adalah warga Kampung Banjaran Hilir, Desa Banjaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Sedih rasanya ketika saya melihat kondisi sungai yang ada di desa saya, kenapa sedih? Saya ingat waktu kecil, saya bersama teman-teman menjadikan sungai sebagai "taman" atau tempat bermain, berenang,  ngaliwet,  mancing, dan aktivitas lainnya. Kenapa dulu saya dan teman-teman senang main di sungai? karena dulu sungai di desa kami airnya bersih. Bagaimana kondisi sungai di desa kami sekarang? Jangankan mandi di sungai, untuk sekedar duduk santai diatas bebatuan yang ada di sungai saja, kami sudah malas. Sungai di desa kami sudah sangat kotor karena tercemar oleh sampah. Banyak warga masyarakat baik dari desa kami ataupun dari luar desa yang menjadikan sungai di desa kami menjadi tempat pembuangan sampah. Jangan tanya kualias airnya bag