Bank Sampah Banjaran Hilir Pelopor Biopori di Perdesaan Majalengka

Biopori Bank Sampah Majalengka
Pembuatan lubang resapan biopori oleh pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: koleksi pribadi)

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Biopori merupakan suatu cara agar tanah memiliki daya serap yang lebih besar terhadap air, sehingga biopori diharapkan mampu mencegah terjadinya banjir. Selain berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah, biopori juga dapat dijadikan solusi pemanfaatan sampah organik.

Sampah organik (misalnya: sisa makanan, daun, dsb) ketika dimasukan ke dalam lubang resapan biopori, lama kelamaan akan membusuk, dan sampah organik yang membusuk tersebut akan meningkatkan kehidupan makhluk hidup di dalam tanah (seperti: cacing, dsb), yang akhirnya akan mampu meningkatkan kesuburan tanah.

Gambaran Biopori
Gambaran pembuatan lubang resapan biopori (sumber gambar: klopmart.com)

Lubang resapan biopori adalah metode yang dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata seorang peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Di beberapa kota terutama di kota besar, pembuatan lubang resapan biopori sudah banyak dilakukan. Karena seperti yang dijelaskan tadi bahwa biopori sangat banyak manfaatnya.

Sayangnya di Kabupaten Majalengka sendiri, menurut saya pembuatan lubang resapan biopori belum terlalu populer. Padahal menurut saya lubang resapan biopori sangat dibutuhkan di Kabupaten Majalengka.

Bank Sampah Banjaran Hilir Ingin Menjadi Pelopor Pembuatan Lubang Resapan Biopori di Kawasan Perkampungan atau Perdesaan di Kabupaten Majalengka.

Mengingat begitu banyaknya manfaat biopori bagi lingkungan sekitar, pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir pada hari Kamis, 29 Oktober 2020 mulai membuat beberapa lubang resapan biopori di Blok Banjaran Hilir Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.

Bank Sampah Biopori Majalengka
Kang Ari Riyandi sedang mempersiapkan pipa untuk bahan pembuatan lubang resapan biopori di Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: koleksi pribadi)

Hanya bermodal ilmu dari YouTube dan beberapa literatur ilmiah tentang biopori, pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir mencoba belajar membuat lubang biopori. Adapun yang terlibat pada kegiatan tersebut diantaranya Gelar S. Ramdhani, Agus Abdul Syukur, Ari Riyandi, dan kedatangan tamu dari Blok Desa yaitu Ari Ramadhan.

Saat ini baru beberapa lubang saja yang dibuat, kedepan targetnya di Kampung Banjaran Hilir minimal harus punya 100 lubang resapan biopori, dengan lubang sebanyak itu nanti manfaatnya Insyaa Allah akan sangat besar, salah satunya sebagai solusi pemanfaatan sampah organik, yang dihasilkan oleh rumah tangga di Banjaran Hilir.

Pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir juga berharap kegiatan positif pembuatan lubang resapan biopori yang dilakukan di Banjaran Hilir ini, dapat ditiru oleh desa-desa lain di Kabupaten Majalengka.

Lubang Resapan Biopori Majalengka
Gambaran lubang resapan biopori setelah 3 hari pembuatan (sumber gambar: koleksi pribadi)

Bagi anda yang ingin diskusi atau ingin silaturahmi dengan pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir dapat menghubungi Kang Agus 0823-8993-1410 atau Kang Gelar 0813-2214-3148. Apabila anda ingin mengetahui berbagai dokumentasi kegiatan Bank Sampah Banjaran Hilir dapat anda kunjungi akun Instagram @banhilrecycle

Mari kita berbagi ilmu, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi!

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini
----------------------------------------------
Yuk tonton aneka video
tentang kesehatan gigi dan mulut
dari drg. Gelar S. Ramdhani klik disini

Komentar

Tulisan paling populer

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black