Gelar S. Ramdhani

Kecelakaan di Tanjungsari Sumedang Jawa Barat (sumber gambar: istimewa) Oleh : Gelar S. Ramdhani Pada hari Senin dini hari (30/11/20) terjadi kecelakaan maut di Tol Cikopo Palimanan atau Tol Cipali tepatnya di KM 75 Purwakarta, Jawa Barat. Menurut berita yang saya baca di tribunnews.com dilaporkan sebanyak 10 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Berita tersebut menambah panjang catatan hitam tentang kecelakaan lalu lintas di Indonesia khususnya di Tol Cipali. Belum hilang kesedihan saya mendengar kabar duka tersebut, hari ini Selasa (1/11/20) saya kembali mendapatkan kabar duka. Kurang lebih sekitar pukul 16.00 WIB kecelakaan maut kembali terjadi di daerah Tanjungsari Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Sebuah truk besar menghantam beberapa kendaraan. Menurut kabar sementara yang saya dapatkan dari media online jabar.inews.id ada 1 orang korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, kemudian beberapa mengalami luka berat, dan juga luka ringan. Saya pernah membaca beberapa ar

Ilustrasi Proses Penambalan Gigi (sumber gambar: dentistryonelgin.com)  Oleh : drg. Gelar S. Ramdhani Apakah menambal gigi pada saat hamil boleh atau tidak? Sebagai dokter gigi saya sering mendapatkan pertanyaan seperti itu dari masyarakat, dalam kesempatan ini akan saya coba jelaskan, aman atau tidak tambal gigi? Sejauh yang saya ketahui, tindakan penambalan gigi relatif aman bagi ibu hamil. Akan tetapi jauh lebih baik sebelum anda pergi ke dokter gigi untuk melakukan penambalan gigi, silahkan datang terlebih dahulu ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan anda, kemudian meminta saran dari dokter kandungan apakah kondisi kehamilan anda sehat? berbahaya atau tidak terhadap kondisi janin anda apabila dilakukan penambalan gigi?. Kenapa harus meminta saran dari dokter kandungan terlebih dahulu? sebab kondisi kehamilan setiap ibu hamil berbeda-beda, ada yang normal atau sehat, ada juga yang kondisi kehamilannya kurang sehat.  Proses atau tahapan penambalan gigi bagi sebagi

Gambaran gusi bengkak (sumber gambar: Dr Jacob Fletcher) Oleh: drg. Gelar S. Ramdhani 1. Tanya: Apa penyebab bengkak pada Gusi? Jawab: Saya akan mencoba menjawab secara sederhana. Penyebab bengkak pada gusi adalah bakteri atau kuman. Jadi, ketika gigi atau gusi kita "diserang" (terinfeksi) bakteri, maka akan terjadi peradangan. Peradangan merupakan suatu respon pertahanan alami tubuh kita, ketika bagian tubuh kita mengalami masalah, misalnya bagian tubuh kita terinfeksi bakteri, maka sel darah putih (neutrofil) akan berkumpul di area yang terinfeksi bakteri, sel darah putih akan melawan infeksi bakteri yang menyerang tubuh kita. Selama perlawanan sel darah putih terhadap bakteri, maka akan banyak sel darah putih dan jaringan sekitarnya yang mati. Nah, kumpulan sel darah putih dan jaringan yang mati itu disebut nanah (pus). Di dalam gusi yang bengkak terdapat nanah, semakin banyak nanahnya maka bengkaknya bisa semakin besar. Gambarannya begini: (1) Gigi berlubang / Sisa akar /

Ilustrasi Cabut Gigi (sumber gambar: www.dratuljajoo.com) Oleh: drg. Gelar S. Ramdhani 1. Tanya: Apakah wajar setelah dilakukan pencabutan gigi keluar darah? Jawab: Sangat wajar! bahkan setelah pencabutan gigi, harus ada darah yang keluar dari lubang bekas pencabutan. Karena jika setelah dilakukan pencabutan gigi tidak ada keluar darah sama sekali (kering), khawatir terjadi komplikasi pasca pencabutan (diantaranya: dry socket ). Tetapi anda harus tetap waspada, apabila setelah cabut gigi darah yang keluar sangat banyak. 2. Tanya: Apa yang harus dilakukan apabila terjadi pendarahan setelah cabut gigi? Jawab: Ketika anda mengalami perdarahan setelah cabut gigi, saya sebagai dokter gigi menyarankan anda tetap tenang, tidak perlu panik berlebihan. Dalam keadaan darurat anda dapat menempelkan es batu pada pipi di sekitar area gigi yang sudah dicabut, suhu dingin biasanya dapat membantu proses pembekuan darah.  Hindari minuman dan makanan panas atau hangat, serta hindari merokok. Pastikan a

Pembuatan lubang resapan biopori oleh pengurus Bank Sampah Banjaran Hilir Majalengka (sumber gambar: koleksi pribadi) Oleh: Gelar S. Ramdhani Biopori merupakan suatu cara agar tanah memiliki daya serap yang lebih besar terhadap air, sehingga biopori diharapkan mampu mencegah terjadinya banjir. Selain berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah, biopori juga dapat dijadikan solusi pemanfaatan sampah organik. Sampah organik (misalnya: sisa makanan, daun, dsb) ketika dimasukan ke dalam lubang resapan biopori, lama kelamaan akan membusuk, dan sampah organik yang membusuk tersebut akan meningkatkan kehidupan makhluk hidup di dalam tanah (seperti: cacing, dsb), yang akhirnya akan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Gambaran pembuatan lubang resapan biopori (sumber gambar: klopmart.com) Lubang resapan biopori adalah metode yang dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata seorang peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di beb