Semangat Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Belum Seperti Semangat Mencegah COVID-19

Kecelakaan Tanjungsari Sumedang
Kecelakaan di Tanjungsari Sumedang Jawa Barat (sumber gambar: istimewa)

Oleh : Gelar S. Ramdhani

Pada hari Senin dini hari (30/11/20) terjadi kecelakaan maut di Tol Cikopo Palimanan atau Tol Cipali tepatnya di KM 75 Purwakarta, Jawa Barat. Menurut berita yang saya baca di tribunnews.com dilaporkan sebanyak 10 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Berita tersebut menambah panjang catatan hitam tentang kecelakaan lalu lintas di Indonesia khususnya di Tol Cipali. Belum hilang kesedihan saya mendengar kabar duka tersebut, hari ini Selasa (1/11/20) saya kembali mendapatkan kabar duka.

Kurang lebih sekitar pukul 16.00 WIB kecelakaan maut kembali terjadi di daerah Tanjungsari Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Sebuah truk besar menghantam beberapa kendaraan. Menurut kabar sementara yang saya dapatkan dari media online jabar.inews.id ada 1 orang korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, kemudian beberapa mengalami luka berat, dan juga luka ringan.

Saya pernah membaca beberapa artikel dari berbagai sumber, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadi kecelakaan lalu lintas, diantaranya:
  1. Faktor Manusia (Pengemudi)
  2. Faktor Kendaraan (Misal: Minimnya perawatan rem, sehingga rem blong)
  3. Faktor Jalan (Misal: Jalan berlubang)
  4. Faktor Lingkungan atau Alam (Misal: Hujan, Longsor, Angin, dsb)
Dalam catatan kali ini saya ingin lebih dalam membahas faktor manusia, karena menurut pendapat saya, faktor yang paling berpengaruh mengakibatkan terjadi kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia. Mari kita perhatikan foto berikut ini

Lalu lintas kota Bandung
Kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas masih sangat rendah (sumber gambar: koleksi pribadi)

Foto ini lokasinya di perlintasan kereta api Jl. Garuda Kota Bandung, foto tersebut saya ambil sendiri tadi pagi (Selasa 1/12/20). Saya sengaja mengambil foto tersebut, karena ingin memperlihatkan kepada publik bahwa "Seperti ini kedisiplinan masyarakat kita dalam berlalu lintas".

Menurut saya kedisiplinan masyarakat Indonesia dalam berlalu lintas masih sangat rendah, safety dianggap hanya slogan saja, bahkan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham tentang safety riding and safety driving.

Kita tahu bahwa masih banyak masyarakat kita yang pakai helm itu tujuan utamanya supaya tidak ditilang polisi saja, pakai sabuk pengaman saat naik mobil kalau ada razia saja, lampu merah diterobos, nyetir sambil main handphone, ugal-ugalan, sudah jelas ngantuk lelah masih tetap mengemudi, kedisiplinan dalam merawat kendaraan minim sehingga sering terjadi peristiwa rem blong, dan lain sebagainya.

Saya punya pertayaan, kenapa kita sangat serius "berperang" melawan COVID-19? pasti jawabannya karena COVID-19 mematikan! Kalau memang itu alasannya, kenapa kita (terutama pemeritah) belum terlalu serius menekan angka kecelakaan lalu lintas? bukankah angka meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas juga sangat tinggi setiap tahunnya?.

Jangan sampai menunggu kejadian baru heboh semua pihak, atau istilahnya jangan menunggu ada yang kemalingan dulu bari aktif ronda malam. Ada atau tidaknya maling, ronda malam itu idealnya harus selalu ada sebagai langkah preventif.

Menekan angka kecelakaan lalu lintas, menurut saya harus menitikberatkan pada pembangunan budaya disiplin berlalu lintas masing-masing individu. Jadikan kedisiplinan berlalu lintas itu sebagai budaya, dan juga sebagai kebutuhan. Tertib itu jangan cuma takut ditilang saja!

Terakhir, melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya saudara-saudara kita di Tol Cipali dan di Tanjungsari minggu ini. Kemudian untuk korban luka baik berat maupun ringan, semoga segera diberikan kesembuhan.

Kecelakaan minggu ini adalah pelajaran mahal untuk kita semua.

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini
----------------------------------------------
Yuk tonton aneka video
tentang kesehatan gigi dan mulut
dari drg. Gelar S. Ramdhani klik disini

Komentar

Tulisan paling populer

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black