Postingan

Majalengka Tidak Butuh Wisata Pacaran!

Gambar
Sudah saatnya mendatangkan wisatawan skala besar ke Majalengka (sumber gambar: photomalang.com) Oleh: Gelar S. Ramdhani Dalam kurun waktu lima tahun terakhir dapat kita lihat dan rasakan bersama bahwa pertumbuhan obyek wisata baru di Kabupaten Majalengka bak jamur di musim penghujan. Entah apa yang merasuki warga Majalengka, sehingga berlomba-lomba menciptakan obyek wisata. Misalnya saja di daerah "X" lagi hitsss  obyek wisata tempat selfie, daerah "Y" tak mau kalah menciptakan juga obyek wisata yang sama yaitu tempat selfie. Akhirnya di Majalengka menjamurlah tempat wisata selfie , dengan konsep atau tema ya itu-itu aja. Sebenarnya sah-sah saja orang mau bikin obyek wisata apapun di daerahnya, sepanjang itu berdampak positif. Tapi alangkah jauh lebih baik destinasi wisata di Majalengka itu beraneka ragam, unik, dan menarik. Sehingga orang luar yang pergi ke Majalengka punya banyak pilihan destinasi, tidak semuanya wisata selfie, tidak semuany

Inspirasi dari Waroeng BUMDes Banjaran

Gambar
Waroeng BUMDes Banjaran (sumber gambar: Eman Suherman) Oleh: Gelar S. Ramdhani Dapat kita rasakan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini semakin menjamur modern convenience store atau lebih dikenal dengan istilah  minimarket, bahkan yang dulunya minimarket ini hanya ada di kota besar saja, saat ini minimarket sudah masuk ke kota kecil hingga sampai ke kota kecamatan. Bagi sebagian orang menganggap fenomena ini adalah hal yang biasa dalam perkembangan dunia usaha, tapi bagi sebagian orang lagi menganggap fenomena menjamurnya minimarket  ini "mematikan" usaha kecil. Kenapa dianggap "mematikan" usaha kecil? sebab tidak bisa kita pungkiri, masyarakat Indonesia contohnya di daerah saya sendiri di Majalengka, lebih cenderung suka belanja ke minimarket  ketimbang belanja ke toko kelontongan biasa. Alasannya, mulai dari pelayanan yang (katanya) lebih ramah, tokonya bersih, sejuk, nyaman untuk belanja, ada banyak promo, dan lain sebagainya. Sedan

Ekosistem Ekonomi Kreatif Majalengka

Gambar
Diskusi Membahas Ekosistem Ekonomi Kreatif Majalengka (sumber gambar: Kiki Aiman Malik) Oleh: Gelar S. Ramdhani Malam tadi (Rabu, 24 Oktober 2019) saya diundang ke Kedai Kopi Roakrak sebuah tempat ngopi di Kota Majalengka, oleh salah satu seniman Majalengka, yaitu Vedi Sumantri atau saya lebih akrab memanggil beliau om Vedi. Jujur saja awalnya saya mengira om Vedi mengundang saya ke tempat ngopi, hanya untuk ngopi-ngopi biasa saja. Kurang lebih pukul 20.00 WIB, saya bersama Kang Kiki Aiman Malik, tiba di kedai kopi tersebut. Saya baru sadar, dalam hati "ieu lain acara biasa"  (Ini bukan acara biasa) kenapa saya dalam hati mengucapkan kalimat seperti itu? karena di kedai kopi tersebut sudah hadir beberapa tokoh pemuda Majalengka yang saya kenal seperti Kang Dhany (Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Majalengka), Pak Camat Argapura, Kang Ivan (Owner Seblak Ceker Naga), dan juga beberapa tokoh pemuda lainnya, yang secara visual saya kenal tap

Masalah Pertanian di Majalengka

Gambar
Petani sedang menggarap sawah (sumber gambar: edunews.id) Oleh: Gelar S. Ramdhani Saya adalah orang kampung, dilahirkan disebuah desa di bawah kaki gunung Ciremai, tepatnya di Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa saya adalah petani, maka tak heran di desa saya banyak sekali sawah, dan saya pun waktu kecil senang sekali main di sawah. Hampir 10 tahun saya merantau ke luar kota, sejak lulus SMA saya melanjutkan pendidikan di luar kota. Pulang kampung hanya sesekali saja, itupun hanya satu dua hari, atau paling lama seminggu dua minggu. Sekarang saya kembali tinggal di kampung halaman, hidup sebagai warga desa. Tetapi jujur saja, saya merasakan ada suasana yang berbeda di kampung saya, antara dulu dan sekarang. Apa yang beda? Salah satu yang beda adalah kehidupan petani di desa saya, menurut saya semangat bertani warga desa saya seperti menurun. Saya mendengarkan cerita salah seorang warga d

Hubungan Intim Terganggu? Periksa ke Dokter Gigi!

Gambar
Hubungan intim adalah syarat keharmonisan rumah tangga (sumber gambar: tagar.id) Oleh: drg. Gelar S. Ramdhani Bagi pasangan yang sudah berumah tangga, hubungan biologis adalah salah satu syarat keharmonisan rumah tangga. Hubungan biologis yang baik adalah yang dapat dinikmati pasangan suami istri yang melakukannya, agar sama-sama bisa menikmati hubungan tersebut tentunya harus dilakukan secara baik, dan tidak asal-asalan. Memang sampai sekarang saya belum membaca  jurnal  atau hasil penelitian yang menyebutkan bahwa ada pengaruh antara kualitas hubungan intim dengan kondisi kesehatan rongga mulut. Tapi, di masyarakat saya sering mendengar bahwa banyak sekali orang yang mengeluh hubungan suami istrinya menjadi terganggu gara-gara rongga mulutnya bermasalah. Misalnya saja ada seorang suami yang jorok, malas gosok gigi, perokok berat, sehingga giginya menjadi sangat kotor, penuh karang gigi, penuh bekas paparan asap rokok, dan ketika bicara atau bernafas men