Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jawa Barat

Ternyata Begini Ahmad Heryawan Setelah Tidak Jadi Gubernur Jawa Barat

Gambar
Ahmad Heryawan (sumber gambar : instagram @aheryawan) Oleh : Gelar S. Ramdhani Siapa yang tidak kenal Ahmad Heryawan atau akrab dipanggil Kang Aher? Ya, beliau adalah Gubernur Jawa Barat dua periode (2008-2018). Ketika Aher masih menjadi Gubernur Jawa Barat mungkin kita sering melihat aktivitas beliau di berbagai media, lalu bagaimana dengan aktivitas keseharian Ahmad Heryawan sekarang setelah tidak lagi menjadi Gubernur Jawa Barat? Ahmad Heryawan ternak ayam petelur (sumber gambar : akun instagram @netty_heryawan) Saya adalah salah satu followers  akun instagram Ahmad Heryawan @aheryawan, melalui akun instagram tersebut saya mengetahui aktivitas keseharian mantan orang nomor satu di Jawa Barat ini. Ternyata sekarang Aher sedang menekuni hobinya ternak ayam petelur. Pada postingan feed  instagram tanggal 11 Desember 2020, Aher membagikan video singkat peternakan mini ayam petelur miliknya yang berada di pekarangan rumah, berikut videonya: Dalam video tersebut Aher menceritakan bahwa pe

Musim Kemarau Ancaman Serius Bagi Majalengka

Gambar
Kemarau panjang menyebabkan kekeringan (sumber gambar: garudanews.id) Oleh: Gelar S. Ramdhani Hari ini adalah hari Rabu, 20 November 2019. Desa Banjaran (desa tempat saya tinggal) dan juga sebagian besar desa lainnya di kabupaten Majalengka, belum juga memasuki musim hujan, walapun beberapa hari kebelakang sempat turun hujan, tapi hujan yang turun belum begitu lebat, dan mungkin hanya sekali dalam seminggu jadi dampak positifnya belum dirasakan oleh masyarakat. Boleh dibilang musim kemarau tahun 2019 ini adalah musim kemarau panjang yang dirasakan oleh penduduk kabupaten Majalengka. Sering saya main ke daerah kabupaten Majalengka bagian utara seperti ke kecamatan Majalengka, Panyingkiran, Kadipaten, Dawuan, Kasokandel, Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Jatiwangi, Sumberjaya, dan sekitarnya lahan pertanian disana sebagian besar mengalami kekeringan yang begitu hebat, mayoritas petani tidak bisa menggarap sawah karena sulit air. Selain itu masyarakat mulai kekurangan a

Kunci Sukses Perantau asal Majalengka

Gambar
Dadang Iskandar, salah satu perantau asli Majalengka, di Sumatera Barat (sumber gambar: koleksi pribadi) Oleh: Gelar S. Ramdhani Sebagai putera daerah asli Majalengka, saya kurang setuju jika ada yang beranggapan bahwa urang Majalengka hanya "jago kandang". Kenapa saya kurang setuju? saya meninggalkan kabupaten Majalengka (merantau atau ngumbara ) sejak tahun 2009, atau lebih tepatnya setelah saya lulus dari SMA Negeri 1 Maja, Majalengka. Selama saya merantau, di perantauan saya sering bertemu dengan orang Majalengka. Begitu juga ketika saya sedang melakukan perjalanan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri, tak jarang saya bertemu dengan perantau asli Majalengka. Rata-rata orang Majalengka di perantauan berkiprah dalam berbagai bidang mulai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI/Polri, pegawai BUMN, pelajar, mahasiswa, profesional, karyawan swasta, buruh, hingga tak sedikit yang sukses dalam dunia bisnis (pengusaha). Jati Diri urang Majalengka

Potensi Kemacetan Lalu Lintas di Majalengka

Gambar
Kemacetan Lalu Lintas (sumber gambar: rmol.co) Oleh: Gelar S. Ramdhani Kemacetan adalah hal yang sangat menakutkan dan sangat merugikan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2016, belasan orang meninggal dunia akibat kemacetan lalu-lintas di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah 1 . Selain dari itu kemacetan juga berdampak buruk bagi sosial ekonomi bagi masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Aris (2013) di Kota Malang Jawa Timur, menyebutkan bahwa pengguna kendaraan di Kota Malang, harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp. 14.615/minggu untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) tambahan akibat kemacetan, apabila jumlah mobil di Kota Malang pada tahun 2013 dalah sejumlah 365.753 unit, maka potensi ekonomi yang hilang terbuang sia-sia dalam kemacetan di Kota Malang setiap minggunya sejumlah Rp. 5.363.480.095,00 atau Rp. 21.381.920.380 per bulan 2 . Selain berpengaruh terhadap meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat akibat kemacetan, Menurut