Mau Cabut Gigi, Kenapa Harus Foto Rontgen Terlebih Dahulu?

Gambaran proses pengambilan foto rontgen gigi
(sumber gambar : hawatmehdental.com)

Oleh : drg. Gelar S. Ramdhani

Cabut gigi adalah salah satu tindakan dalam bidang kedokteran gigi yang memiliki resiko cukup besar, banyak sekali resiko yang mungkin saja dapat ditimbulkan setelah cabut gigi, seperti:

  1. Perdarahan, adalah suatu kondisi dimana seseorang yang telah dicabut giginya, luka atau lubang bekas pencabutan terus menerus mengeluarkan darah, atau darahnya tidak segera membeku.
  2. Dry Socket, sakit yang luar biasa pada lubang bekas pencabutan, hal ini biasanya terjadi karena adanya radang pada area bekas pencabutan. Radang tersebut disebabkan karena tidak adanya gumpalan darah pada lubang bekas pencabutan. Jadi setelah cabut gigi itu kalau keluar darah terlalu banyak tidak baik, tidak keluar darah sama sekali juga tidak baik.
  3. Infeksi, setelah pencabutan gigi bisa saja terjadi infeksi, hal tersebut diakibatkan berkembangnya bakteri pada area bekas pencabutan. Pemberian antibiotik setelah pencabutan adalah salah satu upaya pencegahan agar tidak terjadi infeksi bakteri setelah pencabutan.
  4. Cidera saraf, proses pencabutan bisa saja mengakibatkan cidera saraf. Maka dari itu dokter gigi tidak akan sembarangan mencabut gigi pasien, banyak sekali yang harus dipertimbangkan oleh seorang dokter gigi sebelum mencabut gigi pasien.
Mungkin anda punya pertanyaan, kenapa sebelum cabut gigi harus foto rontgen terlebih dahulu? Tujuan utamanya adalah untuk menghindari resiko-resiko atau kemungkinan dampak buruk yang bisa terjadi pada saat atau setelah pencabutan gigi.

Sebenarnya tidak semua kasus harus melakukan foto ronsen terlebih dahulu (sebelum dilakukan pencabutan gigi), untuk kasus pencabutan sederhana biasanya tidak perlu. Tapi untuk kasus cabut gigi dengan penyulit, atau yang menurut analisa (sementara) dokter gigi dianggap sulit atau dianggap memiliki resiko tinggi, maka biasanya dokter gigi akan menyarankan pasien untuk melakukan foto rontgen terlebih dahulu.

Salah satu contoh yang membuat proses pencabutan gigi menjadi sulit adalah akar gigi yang bengkok (dilaserasi), kasus akar gigi bengkok biasanya secara klinis mahkota atau kepala giginya terlihat biasa saja seperti normal. Perhatikan gambar ilustrasi berikut ini:

Dokter Gigi Gelar
Gambaran klinis gigi rahang bawah - hanya ilustrasi
(sumber gambar : brijdentalclinic.com

Secara klinis bisa saja gigi yang akarnya bengkok tidak terlihat masalah apapun, tapi ketika kita lihat dari hasil radiografi (foto ronrgen), akan terlihat jelas akar gigi mengalami masalah (bengkok), perhatikan gambar hasil rontgen berikut ini:

Akar Gigi Dilaserasi
Terlihat jelas pada hasil foto rontgen akar gigi yang bengkok
(sumber gambar : drgstoothpix.com)

Gambaran akar gigi yang relatif lebih lurus
(sumber gambar : ealingdental.com)

Gigi yang akarnya bengkok apabila langsung dicabut, tanpa tahu akarnya seperti apa?, tentu akan mempersulit proses pencabutan, karena ketika gigi diangkat menggunakan alat, akar yang bengkok bisa saja nyangkut, atau bahkan mungkin patah. Tapi ketika dilakukan foto rontgen terlebih dahulu sebelum dicabut, dokter gigi mempunyai gambaran bentuk akarnya seperti apa? sehingga prosedur dan teknik yang dilakukan saat pencabutan tepat, sesuai kondisi gigi yang akan dicabut.

Foto rontgen gigi juga sangat dibutuhkan untuk menentukan posisi gigi yang dicurigai tumbuh miring, biasanya gigi geraham bungsu (paling belakang), perhatikan gambar berikut ini:

gigi impaksi panoramik
Gambaran hasil rontgen panoramik
terlihat gigi geraham bungsu mengalami impaksi
(sumber gambar : koleksi pribadi drg. Gelar)

Gambar diatas adalah gambaran pasien saya, beberapa bulan lalu datang seorang pasien ke tempat praktik saya, mengeluh gigi belakang bawah kanan sering sakit, setelah saya periksa rongga mulutnya, saya mencurigai sakit yang dirasakan oleh pasien tersebut karena gigi geraham bungsu paling belakang kanan bawah yang tumbuh tidak normal (impaksi).

Kemudian saya sarankan pasien tersebut untuk melakukan foto rontgent, dan ternyata hasil rontgen panoramik memperlihatkan gigi geraham bungsu paling belakang kanan bawah tumbuh miring (lihat gambar diatas). Selanjutnya pasien tersebut saya rujuk ke dokter gigi spesialis bedah mulut (Sp.BM) untuk penanganan lebih lanjut, karena kasus seperti itu bukan kewenangan saya sebagai dokter gigi umum.

Dapat kita simpulkan bahwa foto rontgen itu sangat penting sekali untuk menunjang tindakan pencabutan, terutama untuk kasus-kasus dengan tingkat kesulitan dan tingkat resiko yang tinggi. Jadi hasil rontgen itu ibarat peta yang bisa memberikan panduan kepada dokter gigi dalam menentukan langkah yang akan diambil.

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini
----------------------------------------------
Yuk tonton aneka video
tentang kesehatan gigi dan mulut
dari drg. Gelar S. Ramdhani klik disini

Komentar

Tulisan paling populer

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black