Warung Jambu, Persima, dan Gelora Bung Karna

Karna Sobahi
Bupati Majalengka Karna Sobahi
(sumber gambar: tribunnews.com

Oleh : Gelar S. Ramdhani

Pak Bupati, apakah anda suka sepak bola? kalau anda suka berarti kita satu frekuensi, tapi kalau anda tidak suka sepak bola, saya yakin sebagai kepala daerah anda paham bahwa putaran ekonomi (baca: uang) dari kegiatan sepak bola profesional itu sangat luar biasa. Sebut saja Eropa, negara-negara di benua Eropa memandang sepak bola bukan hanya hiburan atau olahraga semata, lebih dari itu mereka sangat yakin bahwa sepak bola sangat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu negara Eropa yang serius mengurus sepak bola adalah Spanyol, bisa anda simak di "Spanyol Serius Urus Sepak Bola, Dampak Ekonominya Luar Biasa!"

Anda pasti tahu ketika pertandingan sepak bola profesional digelar, akan banyak sekali yang merasakan dampak ekonominya. Mulai dari para pemain, pelatih, official, panitia penyelenggara, tukang konveksi & sablon, tukang jualan kaos (jersey), tukang parkir, tukang akua, tukang suuk, hotel, warung nasi, jasa transportasi, pengelola obyek wisata (tamu ti luar mun maen ka Majalengka, meureun wisata heula ka Panyaweuyan), penjual oleh-oleh, hingga calo tiket.

Persib Persima Majalengka
Banyak sekali orang mencari nafkah dari kegiatan sepak bola
salah satunya pedagang kaos atau jersey
(sumber gambar : liputan6.com)

Urang Majalengka itu kalau menurut saya banyak sekali yang suka sepak bola, saya yakin anda juga pasti punya data tentang itu. Lalu, sekarang bagaimana agar Kabupaten Majalengka dapat menangkap peluang ekonomi dari sepak bola? Menurut hemat saya, ada 2 (dua) faktor yang harus didukung, pertama faktor hardware yaitu stadion, kedua faktor software yaitu klub (PERSIMA).

Sudah saatnya Kabupaten Majalengka punya stadion yang berkualitas, memenuhi standar yang ditetapkan untuk penyelenggaraan turnamen sepak bola profesional tingkat nasional (liga paling bergengsi), ini syarat yang penting kalau kita ingin "berkompetisi " dengan daerah lain, menangkap peluang ekonomi dari sepak bola.

Stadion Warung Jambu Majalengka, sudah saatnya naik kelas
(sumber gambar : tintahijau.com)

PERSIMA sebagai klub kebanggaan urang Majalengka, sudah saatnya dikelola lebih profesional, diberikan anggaran pembinaan dan juga kesejahteraan yang lebih baik, untuk pemain, pelatih, official dan lain sebagainya. Sumber Daya Manusia (SDM) sepak bola Kabupaten Majalengka tidak perlu lagi saya bahas, saya yakin anda lebih paham dari saya tentang potensi SDM sepak bola Majalengka. Sekarang tidak perlu lagi membahas itu, tinggal mau atau tidak anda mengembangkan sepak bola Majalengka? Kalau mau saatnya anda buktikan!.

Djadjang Nurdjaman tokoh sepak bola Indonesia, asal Majalengka
(sumber gambar : pikiran-rakyat.com)

Ketika Majalengka sudah punya stadion yang berkualitas, dan PERSIMA menjadi JUARA di liga bergengsi tanah air. Saya sangat yakin nama KABUPATEN MAJALENGKA akan harum di tingkat nasional, akan viral...!!! tapi viral-nya dengan sesuatu yang positif, bukan viral karena kerumunan (dugaan pelanggaran protokol kesehatan) di alun-alun tempo hari.

Orang-orang dari daerah luar akan ke datang ke Majalengka untuk nonton sepak bola, ini adalah peluang emas bagi kita, setelah banyak orang datang ke Majalengka, yuk kita tawarkan potensi wisata kita, kita tawarkan potensi UMKM kita, kita tawarkan keunggulan daerah kita.

Tetangga kita Kabupaten Ciamis bisa bangga dengan PSGCnya, PSGC sudah mampu mengangkat nama baik Ciamis di level nasional. Hayu pak, jangan gengsi nurutan tetangga sebelah. Alun-alun Majalengka nurutan Bandung, bunderan munjul nurutan Singapura saja tidak gengsi kan? hihihihi... pissssss

GELORA BUNG KARNA (GBK)

Pak Bupati, ada sebuah anekdot di masyarakat Majalengka, yaitu "Ganti Bupati Ganti Taman Ganti Bunderan". Bagi saya bukan hanya anekdot, tapi ini ada benarnya juga. Ketika zaman Ibu Hj. Tuti bunderan munjul menggambarkan keluarga petani, Zaman Pak H. Sutrisno berubah menjadi patung ikan, sekarang Zaman Pak H. Karna berubah jadi bola dunia, nanti kalau ganti lagi bupati tidak menutup kemungkinan ganti lagi bunderannya.

Ketika Bapak Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd. mampu membangun stadion yang berkualitas, dan mampu membawa PERSIMA JUARA, saya yakin nama anda akan abadi, saya akan menjadi orang yang pertama kali mengusulkan nama stadion utama Kabupaten Majalengka menjadi GELORA BUNG KARNA (GBK) sebagai bentuk apresiasi atas prestasi anda, dan juga untuk mengenang prestasi anda selama memimpin Kabupaten Majalengka.

Apabila stadion utama Kabupaten Majalengka sudah bernama GELORA BUNG KARNA (GBK), saya yakin walaupun ganti bupati tidak akan ada yang berani mengganti nama tersebut. Nama anda akan abadi, karena prestasi anda membangun stadion, membawa PERSIMA JUARA, dan mensejahterakan rakyat Majalengka melalui sepak bola.

**Catatan tambahan: sebelum ada yang komentar "Sepak bola kan masih dilarang karena pandemi!" eitssss..... belum baca berita terbaru ya? cek dulu beritanya BREAKING NEWS - Polri Izinkan PSSI Gelar Turnamen Piala Menpora 2021

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini

Komentar

  1. Aku sih yes... dan ingat satu lg disisi politik sepak bola punya kemampuan krn kita keluarga besar.. tidak dukung persima.. kami keluarga besar sepak bola majalengka.. tidak dukung anda.. paling ganti taman lagi..

    BalasHapus

Posting Komentar

Tulisan paling populer

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka