Masa Depan PNS Terjamin!, Anda Masih Percaya?

Pegawai Negeri Sipil (PNS) calon menantu idaman (sumber gambar: shutterstock.com)

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Pemerintah baik pusat maupun daerah pada bulan November 2019 kemarin, kembali mengundang putra-putri terbaik negeri ini untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Berbagai macam jenis formasi ditawarkan oleh pemerintah, baik itu oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 

Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, melalui akun facebook (fan page) resminya menyebutkan bahwa per tanggal 1 Desember 2019 pukul 15.43 WIB ada sekitar 4.158.140 pendaftar, yang sudah melakukan submit pendaftaran. Melihat data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) masih lumayan tinggi.

KENAPA MINAT MASYARAKAT INDONESIA MASIH LUMAYAN TINGGI UNTUK JADI ASN ATAU PNS?
Menurut hemat saya, masih banyak masyarakat kita yang memiliki pemikiran kalau kehidupan PNS itu (katanya) lebih terjamin. Apa yang membentuk pemikiran seperti ini di masyarakat? 

Pertama, mungkin masyarakat melihat dari segi kesejahteraan (gaji). Sebagai mana kita ketahui bahwa PNS itu setiap bulan mendapatkan gaji pokok, tunjangan, jaminan kesehatan, jaminan hari tua (pensiunan), dan lain sebagainya, serta apabila kita melihat data yang ada dari waktu ke waktu gaji PNS itu cenderung naik.

Kedua, dari segi gengsi atau prestise. Setuju atau tidak, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap PNS adalah pekerjaan yang cukup bergengsi. Walaupun kita tahu bahwa saat ini sudah banyak sekali pedagang (UMKM) yang penghasilan per bulannya bisa lebih tinggi dari gaji PNS, tapi (anehnya) dimata sebagian besar para calon mertua, pemuda yang sudah berstatus sebagai PNS dianggap lebih pas untuk dijadikan menantu. Apakah pemikiran itu salah? tidak juga, itu kan hak masing-masing orang.

Kalau saya pribadi sudah tidak percaya lagi dengan pendapat yang menyatakan bahwa "Menjadi PNS Masa Depan Terjamin!" kenapa?

Saya adalah manusia yang banyak dosa, banyak salah, dan banyak kekurangan tapi setidaknya Alhamdulillah saya adalah manusia yang punya Agama, dan saya percaya kepada Tuhan! Dalam agama kepercayaan saya yaitu Islam, sudah tegas dijelaskan bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dapat menjamin masa depan manusia, tugas kita sebagai manusia hanya ikhtiar (bekerja), urusan masa depan ada di tangan Tuhan. Kalau saya percaya bahwa menjadi PNS dapat menjamin masa depan, itu sudah sangat menghina Tuhan!

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak saudara-saudara yang tahun ini mengikuti seleksi CPNS. Mari kita luruskan terlebih dahulu niat kita "apa tujuan anda menjadi PNS?" kalau jadi PNS hanya sekedar untuk gaya-gayaan atau mencari gengsi, hati-hatilah! Mengejar gengsi adalah awal penyakit hati yang bernama sombong! Sekali lagi hati-hati dengan kesombongan dalam diri, karena begitu mudah bagi Tuhan untuk mengangkat derajat manusia, pun sebaliknya mudah juga bagi Tuhan untuk membuat hina seorang manusia dalam sekejap. Apa yang pantas kita sombongkan?

Kalau jadi PNS dengan niat ingin kaya raya bagaimana? salah besar saudaraku!, jika anda ingin kaya raya jadilah pedagang, jadilah pengusaha bukan jadi PNS. Coba kita lihat daftar 10 orang terkaya di Indonesia apakah PNS? jadi sekali lagi kalau jadi PNS tujuannya ingin kaya, ingin kebebasan finansial, anda salah jalur bosku!.

PNS itu menurut saya adalah salah satu pekerjaan yang terhormat, pekerjaan yang mulia. Jangan anda kotori kehormatan PNS dengan niat yang kurang baik dalam diri anda. Yuk, niatkan dalam diri anda bahwa menjadi PNS adalah Ibadah, menjadi PNS adalah menjalankan perintah Tuhan, perintah Tuhan yang mana? Tuhan memerintahkan kita semua untuk melayani masyarakat, serta mengabdi kepada Bangsa dan Negara.

Jadikan PNS sebagai jalan anda mengabdi, jalan anda mencari pahala, jalan anda mencari bekal mati. Maka saya yakin status anda sebagai PNS akan membuat hidup anda semakin berkah. Bagaimana dengan kesejahteraan? fokus saja mengabdi, lakukan yang terbaik, berbuat yang terbaik untuk masyarakat, untuk Bangsa dan Negara, urusan kesejahteraan (gaji) biarkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengaturnya untuk kita, ingat bahwa "administrasi langit" tidak akan pernah salah.

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini

Komentar

Posting Komentar

Tulisan paling populer

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka