Musim Hujan, Majalengka Rawan Longsor

Peristiwa Tanah Longsor (sumber gambar: dejabar.id)

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Majalengka, 22 November 2019
Hari ini adalah hari Jum'at, Alhamdulillah hujan kembali mengguyur desa saya, sepertinya frekuensi turunnya hujan pada minggu ini sudah hampir setiap hari turun hujan, meskipun intensitas curah hujan belum terlalu tinggi, bagi saya ini merupakan berkah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk masyarakat kabupaten Majalengka yang sudah lama mengalami musim kemarau.

Kabupaten Majalengka ini kalau saya amati potensi ancaman bencananya selalu ada, baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Saat musim kemarau, apalagi musim kemarau panjang seperti tahun 2019 ini, sebagian besar wilayah kabupaten Majalengka mengalami bencana kekeringan, terutama daerah utara dan daerah barat. Selain ancaman bencana kekeringan, setiap musim kemarau kabupaten Majalengka juga terancam bencana kebakaran hutan dan lahan.

Masuk musim hujan giliran kabupaten Majalengka wilayah selatan yang terancam bencana. Bencana apa yang mengancam kabupaten Majalengka wilayah selatan saat musim hujan? Bencana tanah longsor dan juga pergeseran tanah mengancam kabupaten Majalengka wilayah selatan. Hal ini karena topografi kabupaten Majalengka wilayah selatan memiliki kontur tanah yang tidak rata, berbukit, jumlah pohon semakin hari semakin berkurang, sehingga rawan longsor.

Saya tinggal di desa Banjaran kecamatan Banjaran kabupaten Majalengka, kecamatan saya yaitu kecamatan Banjaran adalah salah satu daerah rawan longsor di kabupaten Majalengka wilayah selatan. Ketika longsor terjadi bukan hanya kerugian materi yang dirasakan oleh masyarakat, tak jarang di daerah saya ketika longsor terjadi mengakibatkan korban jiwa.

Saya sangat berharap semoga kedepannya ketika memasuki musim hujan, kabupaten Majalengka dapat terhindar dari bencana alam longsor dan sejenisnya. Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat, harus lebih bersemangat melakukan upaya pencegahan agar bencana alam longsor dapat dihindari. Saya yakin pemerintah punya data lengkap (pemetaan wilayah) daerah mana saja yang rawan longsor, nah.. di daerah tersebut harus dilakukan upaya preventif yang komprehensif untuk mencegah terjadinya longsor, atau paling tidak meminimalisir dampak kerugian apabila terjadi longsor.

Misalnya saja, edukasi kepada aparat desa setempat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, masyarakat umum terkait potensi longsor dan juga cara pencegahannya. Bisa juga dilakukan penanaman pohon pada lahan rawan longsor yang gundul, bisa juga dengan melakukan relokasi tempat tinggal warga dari daerah rawan dampak bencana tanah longsor ke daerah yang lebih aman, dan lain sebagainya.

"Alam tidak bisa kita lawan, tapi bencana bisa kita minimalisir dampak kerugiannya!"

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini

Komentar

Tulisan paling populer

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka