Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bupati Majalengka

Review Dua Tahun Karna Tarsono Memimpin Majalengka

Gambar
Karna dan Tarsono setelah dilantik Ridwan Kamil (sumber gambar: Andi Azis Muhtarom/Radar Majalengka) Oleh : Gelar S. Ramdhani Bupati Majalengka Karna Sobahi dalam sebuah pidato resmi yang disiarkan langsung melalui YouTube dan Instagram, menyatakan bahwa hari ini (Sabtu, 19 Desember 2020) bertepatan dengan dua tahun dirinya dilantik oleh Gubernur Jawa Barat atas perintah Menteri Dalam Negeri, untuk memimpin Kabupaten Majalengka bersama wakilnya Tarsono D. Mardiana. Dalam kesempatan ini saya tidak akan membahas lebih dalam isi pidato Bupati Majalengka tersebut, bagi anda yang belum menonton pidatonya, anda dapat menonton di YouTube channel Diskominfo Majalengka. Melalui tulisan ini saya ingin memberikan beberapa catatan atau review dua tahun kepemimpinan Karna Tarsono, berdasarkan data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA Jumlah pengangguran terbuka tahun 2018 adalah sebanyak 29.800 orang, sedangkan pada tahun 2019 adalah sebanyak 27.424 orang. W

Apakah Bupati Majalengka Tidak Punya Hasrat Mengembangkan Susu dari Banjaran?

Gambar
Gedung koperasi susu di Banjaran tak terawat, hidup segan mati tak mau (sumber gambar: Google Street view) Oleh : Gelar S. Ramdhani Sejak dulu Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka atau lebih tepatnya di Desa Girimulya, Desa Cimeong, dan Desa Panyindangan terkenal sebagai daerah pengahasil susu sapi terbaik di Majalengka. Banyak sekali masyarakat di desa tersebut yang menjadi peternak sapi perah. Setahu saya susu murni dari para peternak sapi perah di Kecamatan Banjaran biasanya dijual ke industri besar lewat koperasi, atau ada juga yang langsung dijual ke masyarakat baik eceran maupun partai besar. Beberapa hari yang lalu saya ngobrol dengan seorang mantan penjual susu keliling asal Desa Cimeong, waktu saya sekolah beliau sering jualan ke sekolah saya. Saya tanya "Mang, masih keneh icalan susu?" (Mang masih jualan susu?)  beliau menjawab "Aduh ayeuna mah tos teu icalan susu, icalan rokok wae ayeuna mah di Bandung!" (Aduh sekarang sudah tidak jualan susu, jualan r