Faktor yang Mempengaruhi Kerja obat

Faktor yang Memengaruhi Kerja Obat
(sumber gambar : progressivelifecare.com)

Menurut Pusporini (2019) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja obat, sehingga kinerja obat dapat mengalami perubahan, baik secara kuantitatif (kerja obat meningkat atau menurun) maupun secara kualitatif (jenis respon diubah). Adapun faktor-faktor yang dapat memengaruhi kerja obat diantaranya:

A. USIA

  • Bayi baru lahir, tingkat filtrasi glomerulus dan transpor tubular belum matang, membutuhkan waktu 5 sampai 7 bulan untuk matang
  • Anak-anak lebih beresiko mendapatkan efek samping yang tidak diinginkan
  • Orang tua atau lanjut usia fungsi ginjal sudah mengalami penurunan, maka dosis obat perlu dikurangi
B. UKURAN TUBUH ATAU BERAT BADAN
  • Dosis obat orang dewasa ditentukan berdasarkan berat badan orang dengan berat medium. Kemudian untuk orang yang kelebihan berat badan (obesitas) menggunakan rumus: Adult dose x weight (kg) : 70
C. JENIS KELAMIN
  • Kebutuhan dosis obat untuk wanita biasanya lebih rendah dibandingkan pria.
  • Bagi wanita hamil, obat-obatan dapat mempengaruhi janin
  • Selama kehamilan dapat terjadi perubahan fisiologis tertentu
D. GENETIK
  • Pada individu tertentu, dosis yang sama dapat menghasilkan efek 5-6 kali lebih besar
E. RUTE DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT
  • Perbedaan waktu pemberian obat dapat menimbulkan perubahan intensitas efek obat
  • Waktu pemberian obat juga berbeda, ada yang pagi hari saat perut kosong, ada yang malam hari sebelum tidur. Misalnya saja Rifampisin harus diberikan pada pagi hari saat perut dalam keadaan kosong
F. KONDISI PATOLOGIS
  • Terdapat beberapa penyakit yang memberikan pengaruh terhadap kerja dan pembuangan obat, diantaranya: liver, ginjal, dan penyakit pada saluran pencernaan
G. TOLERANSI
  • Toleransi merupakan suatu keadaan diperlukan dosis obat yang lebih tinggi untuk menghasilkan respon
H. OBAT LAIN
  • Obat lain dapat memberikan pengaruh terhadap interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik

DAFTAR PUSTAKA

Pusporini, Ratih. 2019. Antibiotik Kedokteran Gigi (Pedoman Praktis bagi Dokter Gigi). Malang : Penerbit UB Press

* Artikel ini dirangkum oleh : drg. Gelar S. Ramdhani

** Artikel ini hanya rangkuman untuk memudahkan belajar, mohon tidak dijadikan sumber referensi utama.

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini
----------------------------------------------
Yuk tonton aneka video tentang
kesehatan gigi dan mulut
dari drg. Gelar S. Ramdhani klik disini

Komentar

Tulisan paling populer

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black

Klasifikasi Karies Menurut ICDAS