Banyak Masyarakat Tak Sadar Terjerat Sistem Monkey Business

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Rabu, 9 Desember 2020

Seperti biasa hampir setiap pagi sebelum berangkat kerja, saya selalu menyempatkan waktu untuk membuka smartphone membaca berita terkini, membuka sosial media, membalas pesan masuk yang belum terbalas, dan aktivitas lainnya. Ketika saya membuka sosial media Instagram, langsung muncul dalam timeline saya, sebuah postingan dari akun Instagram @xbank.indonesia, postingan tersebut cukup mencuri perhatian saya. Apa isi postingannya?

janda bolong monkey business
Salah satu bagian gambar yang diposting akun Instagram @xbank.indonesia
(sumber gambar : @xbank.indonesia)

Akun Instagram @xbank.indonesia memposting sebuah informasi tentang "Monkey Business". Apakah anda pernah mendengar istilah Monkey Business atau Bisnis Monyet? kalau anda belum pernah mendengar, ilustrasinya kurang lebih seperti ini:

  1. Suatu hari ada orang yang sangat kaya raya datang ke sebuah desa, setelah sampai di desa, orang kaya tersebut membuat pengumuman "Saya akan membeli seekor monyet dengan harga Rp 100.000".
  2. Mendengar pengumuman seperti itu penduduk desa KAGET !!, kenapa monyet yang biasanya diusir oleh penduduk desa, ini malah mau dibeli Rp 100.000 per ekor?.
  3. Ada yang percaya ada yang tidak, penduduk yang percaya akhirnya langsung mencari dan menangkap monyet, kemudian monyet hasil tangkapan dijual ke orang kaya tersebut, dan memang benar seekor monyet dibeli dengan harga Rp 100.000 FANTASTIS !!!.
  4. Penduduk semakin semangat mencari monyet, yang awalnya tidak percaya pun, karena melihat bukti bahwa benar seekor monyet dihargai Rp 100.000, akhirnya jadi percaya dan ikut mencari monyet.
  5. Karena semakin banyak orang mencari monyet, akhirnya monyet jadi langka (susah dicari), penduduk hampir putus asa. Orang kaya tadi menaikan harga menjadi Rp 200.000 per ekor. Akhirnya penduduk desa kembali bersemangat mencari monyet.
  6. Semakin lama monyet menjadi sangat langka, karena setiap hari diburu penduduk. Orang kaya tersebut kembali datang dan memberikan pengumuman akan menaikan harga beli monyet menjadi Rp 500.000 per ekor. Pengumuman tersebut membuat penduduk desa semakin semangat mencari monyet.
  7. Setelah memberikan pengumuman bahwa seekor monyet akan dihargai Rp 500.000 orang kaya tersebut pergi ke luar kota dalam waktu yang lama untuk urusan bisnis.
  8. Tidak lama setelah orang kaya tersebut memberikan pengumuman terakhir dan pergi ke luar kota, anak buah orang kaya tersebut memberikan pengumuman bahwa ia akan menjual monyet-monyet milik bosnya secara diam-diam dengan harga Rp 300.000
  9. Dalam kondisi monyet langka, dan akan dibeli seharga Rp 500.000, maka ketika mendengar ada orang yang menjual monyet seharga Rp 300.000. Penduduk langsung berebut membeli.
  10. Setelah penduduk membeli monyet murah Rp 300.000 (yang tadinya mau dijual kembali Rp 500.000), tiba-tiba orang kaya tersebut dan juga anak buahnya hilang entah kemana?.
  11. Akhirnya informasi bahwa monyet itu harganya mahal, lenyap begitu saja!.
Kurang lebih seperti itu konsep atau sistem Monkey Business, biasanya sistem Monkey Business ini dipakai untuk menjadikan barang yang tadinya tidak berharga, menjadi seolah-olah sangat berharga.

Kalau menurut saya sistem Monkey Business ini sering terjadi di Indonesia, saya tidak perlu menyebutkan contohnya satu per satu, karena saya yakin anda juga pasti tahu contoh Monkey Business yang ada disekitar kita.

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini
----------------------------------------------
Yuk tonton aneka video
tentang kesehatan gigi dan mulut
dari drg. Gelar S. Ramdhani klik disini

Komentar

Posting Komentar

Tulisan paling populer

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black