Misteri Perempuan Berhijab Tengah Malam di Tol Cipularang

Malam selalu punya cerita tersendiri (sumber gambar: sumeks.co)

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Bandung, 27 Januari 2020

Perjalanan tadi malam dimulai dari rumah mertua saya di Majalengka, saya berangkat dari rumah mertua saya sekitar pukul 20.05 WIB, dengan menggunakan jasa ojek saya berangkat menuju ke agen salah satu perusahaan shuttle yang melayani jurusan Majalengka - Bandung, kebetulan lokasinya tidak jauh dari rumah mertua saya.

Oia, saya sehari-hari kerja di Bandung. Libur akhir pekan kemarin saya memutuskan pulang ke Majalengka, dan pada hari Ahad 26 Januari 2020 kemarin saya harus kembali ke Bandung, karena hari ini Senin 27 Januari 2020 saya harus kembali bekerja.

Karena pada hari Ahad (siang) saya di Majalengka banyak kegiatan bahkan sampai sore, akhirnya saya baru bisa kembali ke Bandung agak malam, dan karena saya ingin istirahat nyaman diperjalanan jadi saya lebih memilih naik shuttle atau travel, daripada naik elf. Kalau naik shuttle dari Majalengka ke Bandung biasanya tidak lewat Sumedang tapi lewat Tol Cipali kemudian masuk Tol Cipularang keluar Pasteur.

Ketika saya check in di agen shuttle, petugas disana memberi tahu "Punten kang, mobilnya agak terlambat, soalnya mobil dari Bandung macet, jadi kesininya juga terlambat". Bagi saya tidak masalah karena saya pun tidak mengejar waktu.

Singkat cerita saya berangkat naik shuttle dari agen tersebut sekitar pukul 21.00 WIB, penumpang dalam kendaraan tersebut tidak begitu penuh, saya duduk di kursi baris tengah, karena penumpang tidak penuh jadi saya mendapatkan dua kursi.

Ketika melewati Tol Cipali (entah KM berapa, saya lupa lagi) hujan mengguyur cukup deras, jarak pandang berkurang, dan laju kendaraan pun melambat. Awalnya saya niat ingin tidur selama perjalanan, tapi karena hujan lebat mengguyur, kendaraan melambat, saya agak khawatir juga kalau tidur, takut terjadi apa-apa, akhirnya selama perjalanan biar tidak bosan saya chatting sama beberapa sahabat saya, Alhamdulillah topik diskusinya pun yang berfaedah jadi tidak membuat saya ngantuk.

Sampai Cikampek hujan tidak terlalu besar, hanya gerimis diselimuti kabut yang lumayan mengurangi jarak pandang, semua penumpang sepertinya mulai tertidur, karena cahaya smartphone yang dipegang masing-masing penumpang mulai meredup.

Saya duduk di kursi tengah, tapi di kursi belakang saya tidak ada orang alias kosong, sejak masuk Tol Cipali saya sudah merasa agak gimanaaa gituuu.... dengan bangku kosong di belakang saya, tapi saya mencoba untuk lebih yakin sama Allah Ta'ala. Saya termasuk yang percaya bahwa selain manusia, Allah Ta'ala juga menciptakan jin, dan jin itu ada disekitar kita, saya percaya itu!

Fyuhhh.... Saya narik nafas dulu nih ngetik ceritanya... Saat ngetik cerita ini kok lumayan berdebar juga ya jantung saya.... 

Kata orang Tol Cipali horor kalau tengah malam, tapi bagi saya Tol Cipularang jauh lebih horor. Begitu masuk Tol Cipularang saya mulai khawatir, jarak pandang terbatas karena kabut, gerimis, dan jalanan licin.

Begitu masuk KM 90 jantung saya tambah berdebar, tapi saya mencoba menenangkan diri dengan tetap konsentrasi, tetap mengingat Allah. Alhamdulillah hati semakin tenang, dan saya tetap konsentrasi.

Saya fokus melihat kedepan, tidak berani tongok kanan kiri. Kurang lebih di KM 100 (sebelum Jembatan Cisomang) saya melihat di bahu jalan sebelah kiri ada perempuan berdiri sendirian dengan busana berwarna krem mulai dari hijab hingga baju, kalau bawahannya seingat saya hitam. Dalan hati saya bicara "wanian euy eta awewe sorangan nangtung didinya tengah peuting" (berani juga ya itu perempuan berdiri sendirian disana tengah malam).

Awalnya saya berfikir ini penumpang yang baru turun dari bus, karena biasa di daerah Purwakarta sering bis menaikan dan menurunkan penumpang di penumpang di tol, sebetulnya ini tidak boleh karena membahayakan.

Tidak lama kemudian saya sadar, lihat papan KM, ternyata KM 100. Astagfirullah... KM 100 kan hutan kanan kirinya... dan logika saya mulai bekerja, ngapain perempuan tengah malam berdiri disana sendirian? Kalau baru turun dari bis di depan saya tidak ada bis yang habis menurunkan penumpang! Terus disana gak ada perkampungan, dan ini sudah tengah malam, gerimis, berkabut.

Status WhatsApp saya tadi malam sesaat setelah melihat fenomena tersebut

Pagi ini saya cek Google Street View untuk memastikan KM 100 itu kanan kirinya apa? Ternyata hutan!!!

Tol Cipularang KM 100 (sumber gambar: Google Street View)

Sampai cerita ini saya tulis, saya belum bisa memastikan perempuan tadi malam itu benar-benar manusia atau jin. Kalau memang benar itu manusia saya salut sangat berani dia, apalagi perempuan. Kalau memang itu jin, semoga kita semua diberikan kekuatan, keteguhan iman, dan keselamatan ketika melewati Tol Cipularang tengah malam.

Tetap waspada ketika berkendara di jalan raya apalagi jalan Tol. Berdoa sebelum berangkat, dan selalu dzikir mengingat Allah Ta'ala selama perjalanan. Kurangi aktivitas yang melalaikan selama perjalan seperti becanda atawa ketawa yang berlebihan, mendengarkan musik yang unfaedah, dan lain sebagainya. Jika anda mengemudi tetap fokus konsentrasi, apabila ngantuk atau lelah segera istirahat.

Sekian!

Simak pula tulisan Gelar S. Ramdhani lainnya klik disini
Apakah anda ingin mengetahui profil penulis tulisan ini? klik disini

Komentar

  1. Mantabbbb abang cerita....tapi kurang menggigit....belum terlalu muringkak bulu punduk, hehe.....😁
    (Goenaone si tutug oncom)

    BalasHapus

Posting Komentar

Tulisan paling populer

Klasifikasi Maloklusi Angle dan Dewey

Klasifikasi Karies Menurut GV Black

Rekomendasi Bus dari Jakarta ke Majalengka